Kamis, 31 Oktober 2013

Penularan HIV dari Bumil ke Bayi Bisa Dicegah


Kompas.com - Seiring dengan makin bertambahnya jumlah wanita yang terinfeksi HIV, anak pun beresiko tertular. Berdasarkan data terbaru Kementrian Kesehatan, jumlah anak berusia 0-14 tahun dengan HIV angkanya mencapai 5,2 persen dari total kasus HIV/AIDS di Indonesia. Ada pun menurut estimasi Badan PBB untuk Masalah AIDS (UNAIDS), pada 2005 diperkirakan 3.000 bayi lahir dengan HIV setiap tahunnya di Indonesia.

Menurut dr.Samuridjal Djauzi,Sp.PD, yang mendalami tentang HIV/AIDS, risiko bayi tertular HIV dari ibunya sekitar 35 persen. Namun dengan upaya-upaya pencegahan angka itu bisa ditekan sampai 2 persen. "Bahkan di beberapa negara dilaporkan hingga 0 persen alias tidak tertular," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (3/12/12).

Penularan HIV hanya dapat terjadi saat adanya pertukaran cairan tubuh dengan orang dengan HIV. Maka bayi belum tentu terinfeksi HIV pula apabila ibunya terinfeksi. Upaya-upaya pencegahan agar anak tidak tertular HIV dirangkum dalam program Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV.

PMTCT meliputi pemberian obat antiretroviral (ARV) untuk ibu yang positif HIV selama kehamilan, kelahiran dengan operasi caesar, dan pemberian makanan bagi bayi. Jika ibu hamil minum ARV cukup lama sehingga jumlah virus dalam tubuh dapat ditekan serendah mungkin, maka risiko penularan melalui kelahiran dan air susu ibu akan menurun tajam.

Pada saat kelahiran ibu harus memeriksakan jumlah muatan virus (viral load) dalam tubuhnya. Apabila viral load di bawah 1000, maka ibu masih bisa melahirkan secara normal. Jika tidak, ibu disarankan melahirkan lewat operasi caesar.

Tes HIV pada bayi baru bisa dilakukan setelah bayi berusia satu bulan. "Hal ini karena antibodinya belum sempurna sehingga masih memakai antibodi ibu. Maka pemeriksaan dapat dilakukan setelah 1 bulan setelah kelahiran, dengan cara memeriksa viral load-nya," tutur Samsuridjal.

Bila seluruh langkah-langkah PMTCT itu diikuti, maka kemungkinan bayi tertular HIV dari ibunya juga bisa ditekan. Karena itu, masyarakat disarankan untuk melakukan pemeriksaan HIV meskipun tidak dalam lingkungan beresiko.

0 Komentar:

Posting Komentar

Masukan dan Saran sangat kami harapkan untuk semakin berkembanganya PIKM Bumi Cemara

 
;