Kompas.com - Seiring dengan makin bertambahnya jumlah wanita yang terinfeksi HIV, anak pun beresiko tertular. Berdasarkan data terbaru Kementrian Kesehatan, jumlah anak berusia 0-14 tahun dengan HIV angkanya mencapai 5,2 persen dari total kasus HIV/AIDS di Indonesia. Ada pun menurut estimasi Badan PBB untuk Masalah AIDS (UNAIDS), pada 2005 diperkirakan 3.000 bayi lahir dengan HIV setiap tahunnya di Indonesia.
Menurut dr.Samuridjal Djauzi,Sp.PD, yang
mendalami tentang HIV/AIDS, risiko bayi tertular HIV dari ibunya
sekitar 35 persen. Namun dengan upaya-upaya pencegahan angka itu bisa
ditekan sampai 2 persen. "Bahkan di beberapa negara dilaporkan hingga 0
persen alias tidak tertular," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Senin
(3/12/12).
Penularan HIV hanya dapat terjadi saat
adanya pertukaran cairan tubuh dengan orang dengan HIV. Maka bayi belum
tentu terinfeksi HIV pula apabila ibunya terinfeksi. Upaya-upaya
pencegahan agar anak tidak tertular HIV dirangkum dalam program
Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) yang bertujuan
menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV.
PMTCT meliputi pemberian obat
antiretroviral (ARV) untuk ibu yang positif HIV selama kehamilan,
kelahiran dengan operasi caesar, dan pemberian makanan bagi bayi. Jika
ibu hamil minum ARV cukup lama sehingga jumlah virus dalam tubuh dapat
ditekan serendah mungkin, maka risiko penularan melalui kelahiran dan
air susu ibu akan menurun tajam.
Pada saat kelahiran ibu harus
memeriksakan jumlah muatan virus (viral load) dalam tubuhnya. Apabila
viral load di bawah 1000, maka ibu masih bisa melahirkan secara normal.
Jika tidak, ibu disarankan melahirkan lewat operasi caesar.
Tes HIV pada bayi baru bisa dilakukan
setelah bayi berusia satu bulan. "Hal ini karena antibodinya belum
sempurna sehingga masih memakai antibodi ibu. Maka pemeriksaan dapat
dilakukan setelah 1 bulan setelah kelahiran, dengan cara memeriksa viral
load-nya," tutur Samsuridjal.
Bila seluruh langkah-langkah PMTCT itu
diikuti, maka kemungkinan bayi tertular HIV dari ibunya juga bisa
ditekan. Karena itu, masyarakat disarankan untuk melakukan pemeriksaan
HIV meskipun tidak dalam lingkungan beresiko.
0 Komentar:
Posting Komentar
Masukan dan Saran sangat kami harapkan untuk semakin berkembanganya PIKM Bumi Cemara